Aku Juga Ada di Sini

13 Februari, 2012

Fantasy Fiesta 2011: Dua Puluh Dunia Imajinasi


Fantasy Fiesta 2011: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011Fantasy Fiesta 2011: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011 by R.D. Villam
My rating: 4 of 5 stars

Setelah beberapa bulan dinantikan, akhirnya kumpulan cerpen Fantasy Fiesta 2011 terbit juga. Antologi ini berisi 17 cerpen terbaik dari lomba cerpen Fantasy Fiesta 2011 ditambah 3 cerpen karya masing-masing juri. Sebagai lomba cerpen fantasi, FF sudah diadakan tahunan sejak 2009, tetapi antologinya baru terbit tahunan sejak 2010. Saya termasuk peserta pada lomba terakhir dan, sayangnya, walaupun masuk 100 besar, cerpen saya tidak lolos untuk diterbitkan. Bagaimanapun juga, ikut serta dalam Fantasy Fiesta 2011 merupakan pengalaman yang luar biasa sekaligus kesempatan untuk berbagi ilmu kepenulisan bersama ratusan peserta lain.


“Bentala – Imaji” sangat cocok menjadi cerpen pembuka. Fredrik Nael sebagai pengarangnya seperti mengingatkan kita untuk kembali menengok apa yang hilang setelah kita larut dalam kefanaan dunia. Tokoh Tala sudah lama melupakan sosok Aji yang ditulisnya sewaktu kecil, dan kini, sesudah diingatkan kembali oleh perempuan misterius, akankah Tala membantu Aji menggapai langit? Berapa banyakkah di antara kita yang sesungguhnya mencintai dunia imajinasi, tetapi telah lama meninggalkannya? Bersiaplah untuk dibangunkan oleh dua puluh dunia imajinasi yang terkumpul dalam buku ini.


Beberapa cerpen di dalam buku ini sudah pernah saya baca semasa penjurian lomba. Cerpen yang paling berkesan tentu saja “Selamanya Bersamamu” karya Fachrul R.U.N. Tokoh Margarita Paulson dan caranya mengabadikan sang kekasih tidak ada duanya. Tuturan Fachrul dalam cerpen ini pun tergolong unik: kita seperti mendengarkan Margarita sedang mengoceh (sekaligus menyiksa) Richter si raja iblis yang dicintainya.


Cerpen yang menurut saya paling menyentuh adalah “Hari Terakhir Ishan” karya Cloverwitch. Pembaca bisa sesak membayangkan perasaan Ishan yang menghitung hari sebelum diasingkan. Kini setelah mengenal pengarangnya, jika saya membaca cerpen ini lagi, saya membayangkan Cloverwitch yang mungil sebagai Ishan dan semakin terharulah saya. Luz Balthasaar dengan “Dongeng Kanvas” karya dan Magdalena M. Amanda dengan “Neil | Lien” juga membuat kita perlu menyiapkan tisu untuk membacanya.


Cerpen-cerpen lainnya menyuguhkan dunia imajinasi yang mempunyai kestimewaan tersendiri. Kita diseret untuk bertahan hidup di taman bermain mematikan dalam cerpen “Selamat Datang di Wonderland” karya Kristy S. Tjong atau di “Misteri Pulau Goudian” karya Rickman Roedavan. Sosok bersahaja seperti “Tukang Sapu” bisa digubah oleh Erwin Adriansyah menjadi makhluk misterius yang sedang mencari tujuan hidupnya. Apakah ketika seorang raja seperti “Bhupendra Gagan” bisa diangkat menjadi cerita yang menarik oleh Salvirius Sandy? Silakan serap sendiri asyiknya menjelajahi kisah mereka dan kisah-kisah lain yang tak kalah serunya.


Fakta menarik yang tak boleh dilewatkan dari kumcer Fantasy Fiesta 2011 adalah bahwa cerpen “Petra” karya Bonmedo Tambunan merupakan cerita kompanyon untuk buku seri Xar & Vichattan. Apabila kita sudah membaca seri tersebut, “Petra” bisa menjadi pelepas rindu sebelum XV ketiga diluncurkan. Apabila belum, “Petra” sanggup menggelitik kita untuk berkecimpung dengan XV.


Dari segi kemasan, saya senang kertas dan huruf FF 2011 enak dibaca, terutama bila dibandingkan dengan FF 2010. Semoga tahun ini lomba FF melahirkan lebih banyak cerpen fantasi yang fantastis dan semoga antologi cerpen Fantasy Fiesta 2012 lebih seru lagi.


View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar di Sini :)