Aku Juga Ada di Sini

24 Februari, 2012

Resensi In The Name of Wish


In the Name of WishIn the Name of Wish by [.Re]
My rating: 3 of 5 stars



In The Name of Wish adalah novel kecil karya [.Re] alias Rendi yang diterbitkan Januari 2012 lalu. Kita diperkenalkan kepada Drakhmann yang sedingin es baik secara fisik maupun sikap. Drakhmann dikenal sebagai Mentalist (semacam penyihir) jenius yang menjadi pejabat R-Knight (pasukan keamanan) pada usia muda. Sosoknya yang rupawan juga membuat banyak perempuan membicarakannya.


Drakhmann ini mengidap penyakit langka yang menjadikan fisiknya dingin dan menyebarkan dingin. Kasus yang menjadi inti cerita ini juga berhubungan dengan “dingin”, tepatnya pertunjukan salju yang akan diadakan di Scutleiss oleh para Mentalist dari negara lain. Sebagai penduduk negeri beriklim tropis, warga Scutleiss tentu tak sabar menantikan acara tersebut. Namun, Drakhmann mencurigai akan ada masalah dengan salju yang dipertunjukkan. Kecemasan Drakhmann ditepis oleh Gubernur Loban, tetapi Drakhmann bertekad akan tetap menyelidikinya, didampingi oleh Vita gadis pelayannya. Akankah kekhawatiran Drakhmann terbukti benar?


Hal pertama yang saya perhatikan adalah penuturan Rendi yang menawan: kalimat-kalimatnya enak dibaca dan pilihan katanya memikat. Sayangnya, keindahan gaya penulisan ini dinodai oleh kesalahan EYD dan typo yang cukup banyak. Interaksi antara Vita dengan Drakhmann menarik, terutama ketika bumbu romansa memercik di antara mereka. Hal ini membantu saya menapaki alur ceritanya yang agak lambat karena mengandung unsur politik. Penantian saya berbuah manis karena Rendi menyuguhkan adegan laga yang cukup dramatis pada klimaks cerita, disusul oleh pemecahan kasus yang mengharukan.


Mungkin karena cerita ini sangat singkat, saya masih kurang memahami konsep sihir yang dirancang oleh Rendi. Saya hanya menyadari adanya gurindam, pantun, dan lain-lain sebagai rapalan sihir yang sesungguhnya menarik tapi novel kecil ini tidak memberi saya kesempatan untuk mendalaminya. Terakhir, saya belum paham kenapa judulnya In The Name of Wish; saya curiga saya saja yang gagal mencernanya. Bagaimanapun, In The Name of Wish layak dibaca, apalagi kemasannya membuat mata kita merasa nyaman. well+done!


View all my reviews

1 komentar:

  1. covernya sederhana banget dan gak bikin mata tergoda untk melirik ;p

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar di Sini :)