Aku Juga Ada di Sini

Tampilkan postingan dengan label esai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label esai. Tampilkan semua postingan

29 Januari, 2011

Menghijaukan Pemikiran Bangsa Lewat Fiksi Anak

Bahkan jika detik ini aku menutup mata, aku bisa melihatnya dengan mata batinku. Anak laki-laki berkulit gelap dan berambut keriting itu aku temui saat rok lipit merah rajin menemaniku. Tubuhnya kurus tapi berotot kencang, dan aku bayangkan matanya selalu bersinar.

Anak itu begitu mencintai hutannya, yang dia lewati berkilo-kilometer setiap hari untuk mencapai sekolahnya. Cinta itu bisa diraba dari cara dia menapaki rimba dan melompati dahan pepohonan dengan ringan. Memang dia tak beralas kaki dan berpakaian minim, namun gerakannya selalu lebih gesit daripada dua orang kota yang dengan canggung dan susah payah mengikutinya dari belakang. Pikiran anak itu bersih, tidak mengenal jahat dan curang, sampai kedua orang kota itu mengkhianati desanya, mengkhianati hutannya, berusaha merusak segala yang ada.


Dua belas tahun lalu, saya membuka lemari di ruang guru dan menemukan harta karun. Banyak buku cerita anak-anak teronggok di dalamnya. Buku-buku itu tipis, sangat sederhana, dan agak berdebu. Kenapa guru-guru saya tidak pernah menawari kami, murid-murid mereka, untuk membaca buku-buku itu tidak pernah saya tanyakan. Saya rasa saya melupakan hal itu karena terlalu nikmat membaca dua di antaranya.