Di Tepi Sungai Ordelahr by R.D. Villam
My rating: 5 of 5 stars
Sebenarnya ini buku pertama RD Villam yang aku baca
Dalam satu kalimat, Di Tepi Sungai Ordelahr dapat digambarkan begini:
Sesudah bertahun-tahun dalam pengasingan, Vilnar kembali ke suku asalnya bersama istri dan anak tanpa menduga betapa peliknya masalah yang menanti di sana.
Aku sempat meringis begitu paham Hualeg ini semacam Viking karena... berdasarkan novel tentang Viking yang pernah saya baca, mereka kebangetan bejatnya kepada perempuan. Memang hampir ada satu adegan semacam itu tapi sangat bisa dimaklumi kok karena kalau tidak ada malah tidak realistis.
Aku mulai baca novel ini setelah baca ripiunya Bu Tabib. Untung aku cuma ingat perkara "pengasingan hanya 3 tahun" dan "banyak adegan... lack of emotion". Tapi narasi RD Villam mengalir dengan lancar berkata gaya penulisannya yang sedap meski tanpa gula. Aku sendiri tidak mengeluhkan masalah kurangnya emosi karena novel ini diceritakan dari sudut pandang seorang Hualeg yang "gahar" (<< istilahnya Bu Tabib). Kalau sudut pandang yang diambil adalah istrinya, mungkin ini menjadi masalah.
novel pertama RD Villam terbitan Adhika Pustaka |
Sedikit saja yang mengganjal pikiranku. Vilnar digambarkan kuat, adil, dan baik hati. Tapi bagaimana dia bisa menjadi pribadi yang demikian? Ketika Vilnar pulang ke desanya, aku sangat berharap hal ini bisa dijelaskan entah dengan flashback atau komentar keluarganya, tapi tidak ditemukan hingga akhir. Sikap Vilnar terhadap wanita yang tidak asal culik lagi dan sangat menjunjung istrinya juga terlalu "tiba-tiba sudah seperti itu".
masing-masing satu cerpen RD Villam ada di kedua kumcer fantasi terbaik dari lomba Fantasy Fiesta yang mana RD Villam menjadi salah seorang jurinya |
Oh ya, agak takjub aku melihat betapa kuatnya Vilnar o__0, pantas saja ada Primata bernama Serabut Ketek yang heboh tentang ini. Tapi (view spoiler) . Heran juga dengan betapa (view spoiler) Radnar, ayah Vilnar, tapi dia mengakui waktu muda kurang ini itu, termasuk kurang dekat dengan anaknya. Kakak-kakak Vilnar lumayan; sifat mereka terlukis dengan kuat walaupun penampilan mereka kurang terbayang.
RD Villam jelas sudah melakukan banyak riset karena, meskipun tidak mendetail, deskripsi latarnya membuatku percaya dunia seperti ini ada. Deskripsinya pun diberikan seiring dengan perjalanan cerita sehingga tidak mengganggu pembaca yang tidak suka berlama-lama (tapi kadang-kadang aku merasa I want more!).
Akhir kata, saya sangat menunggu kelanjutan Hikayat Orang Utara.
Selamat kepada Kapten Kucing dengan novel terbitan pertamanya! *kasih hadiah pinata berbentuk kucing* Semoga tambah banyak novel terbitan Kastil Fantasi yang kualitasnya tidak kalah dengan seri ini.
View all my reviews
Hum.. Saya penasaran siapa bu tabib ini. Pasti tukang ngespoil xD
BalasHapus*ditabok Esha*